Wednesday, December 31, 2008

Bicara Alam Padaku


Pada suatu hari

Tika aku melihat lukisan alam

Aku terdengar

Suara alam kian sumbang

Pohan-pohon tertuduk lesu

Tiada siapa disitu membantu

Kulihat ke dada langit,

Awan tidak segebu dulu

Langit juga bermuka muram…

Resah hatiku…

Udara dihirup hilang wanginya

Aku Tanya pada mereka..

Tapi semua diam,semua bisu

Cuma aku merasakan

Bila langit mula menangis

Angin sudah tidak mahu padaku

Aku Tanya mereka lagi,

Namun bahasanya sungguh tidak bisa aku dengari…

Satu ketika bila malam datang

Malap yang gelap punya jawapannya

Mereka rasa derita

Bilamana manusia yang sepatutnya

Menjadi sahabat mereka

Secara tiba-tiba mengkhinati mereka

Puas sudah mereka merintih

Puas sudah mereka menangis

Puas sudah berbicara..

Namu akal yang bernama manusia

Gagal mentafsir bahasa mereka

Atau mereka pura-pura buta

Pura-pura tuli

Semakin hari semakin rancak bermain melodi

Nafsu duniawai

Saat itu hati ku gerimis

Rupanaya sahabatku sedang derita ‘di sana

Sedang ‘mereka’ bertanya padaku

Akan apa jawabnya

Aku yang petah berbicara ini

Tiba-tiba diam membisu seribu bahasa…

citrasakura

Pesanan Buat Teman



Hari-hari yang aku lewati tak terasa erti tanpa hadirmu

Kau ibarat mentari,

Selalu menyinari,

Kau umpama bintang,

Selalu beri cahaya yang tenang

Kau bagai air yang dingin

Damai mengalir dicelah-celah hatiku

Kau seperti nyanyian bayu

Menghibur ku tika aku sendu

Teman…namun aku bukan temanmu yang baik,

Aku mungkin berulan-ulang kali menyakitimu

Aku mungkin berulang-ulang kali menghiris lukamu

Hinggakan darah yang mengalir di hatimu

Tidak bisa kering…

Dosaku padamu maha berat teman…

Hinggakan mendung dimatamu

Menurunkan hujan di hatiku

Maaf…sejuta kali maaf teman..

Tika udara hari ini mungkin udara terakhir buat ku…

Apa kau tetap akan memaafi ku?

Tika mentari hari ini adalah cahaya hidup yang terakhir untukku..

Apa kau masih menanggap aku ini temanmu?

Pasti tidak…

Kerana akulah yang telah mencalitkan Lumpur

Bercampur darah dan nanah di hatimu

Kerana aku ialah orang yang merobek,meracuni

Dan membunuh jiwmu…

Lantaran itu

Aku kau lempar jauh…terlalu jauh…

Teman…

Meski dosaku penuh terhadap dirimu..

Tiada kata mampu ku bicara

Melainkan maaf dan cinta…

Aku memaafi mu dengan setulus hatiku

Dan aku mencintaimu dengan seikhlas-ikhlasnya

Lalu…

Janganlah kau menyimpan bara marahmu

Kepadaku lagi…

Meski aku tidak layak untuk dimaafi

Namun aku ingin kau mengerti akan satu hal yang hakiki..

Aku ialah temanmu

Meski marah

Meski sedih

Meski suka

Meski duka

Meski hampa

Meski kaya

Meski miskin

Meski hina

Meski mulia…

Aku tetap temanmu

Yang ditakdirkan untuk menemani mu

Hingga tertutupnya tabir waktu…

Maafkan aku teman…

citrasakura

syurga cinta

Lukisan di wajahmu membayangkan sesuatu,

Matamu berbicara

Hinggakan tiada pena mampu

Mengungkapkannya

Semalam,mengundang senyum dibibirmu,

Hari ini tanpa disangka

Langit mendung dimatamu

Jika angin itu mampu bersuara,

Tentu sudah dikhabarnya

Pada sang ombak yang menderu

Akan kisah sedihmu

Tentu langit akan menangis sedu

Awan gemawan berarak kelabu

Kebisuan matamu

Terasa bagai mentulikan seluruh perasaanmu

Maaf lahir dari aku yang tak pernah

Buta dari melihat airmatamu

Mengalir lesu

Namun dari kuasa airmatamu

Kau akan temukan sungai bahagia

Dan lautan cinta

Dan dikala itu,

Seluruh alam akan bertepuk riang,

Dan akan khabarkan kepada mereka

Bahawa kau sedang berada di syurga sejahtera

Dalamnya istana dimana sungai-sungai cinta

Mengalir dengan derasnya….

citrasakura

simfoni kasih buat ibu


Hatiku berdesir-desir

Kala udara ini aku sentuh

Aku lahir dari atmosfera cinta ibu

Dunianya sungguh luarbiasa

Aku membesar dengan

Masa mainanku,cinta menjadi nafasku

Adakala aku juga membesar dengan noda-noda

Curiga..

Namun..

Ibu juga membawa aku ke daerah

Yang bertabur rasa-rasa cinta

Walau ianya adalah sekadar pintu-pintu sepi

Namun disitu

Daerah yang penuh dengan harum-harum rindu

Aku mengenal utara selatan

Aku mengenal masa dan harapan

Aku mengenal jauh

Sudut penuh kehidupan

Dan tatkala simfoni ini aku

Lahirkan

Buat wanita pelindung hati

Dia tiada disini..

Sudah terlalu lama hati ini

Dipenjara rasa sepi

Sudah terlalu lama juga hati ini mengembara

Diseluruh ruang derita,ruang bahagia

Memetik rindu-rindu yang berterbangan,

Mengejar erti kasih yang berkeliaran

Jika ada terbuka

Pintu-pintu untuk kembali

Aku memilih untuk hidup

Dalam udara cintanya

Hidup dalam mesranya.

Namun masa tidak boleh kita pilih wahai hati..

hanya menanti dengan doa-doa kasih

walau lama mana bumi ini berputar

lama itu juga aku menanti ibuku yang telah hilang…

Ibu…ibu…ibu…

Dapatkah aku rebut kembali

Cintamu yang telah kau bawa pergi??

citrasakura