Lihatlah ombak yang bermain mesra dengan pantainya.
Bayu laut yang meniupkan samudera membisikkan sejuta rasa
Bahasa angin itu datang menerjah masuk ke sanubari pemikiran ku.
Andai dada samudera ini bisa berbicara
Akan ku pegang janji sebagai teman semati
Dan biralah dada yang berbicara tadi menjadi saksi
Andai jasad ku ditelan bumi
Maka esok hari adalah hari penentuan.
Yang mendatangkan kita dan perbezaan
Andai roh ku ini terulit dan dibelit oleh bumi yang masih bernyawa
Biarlah esok yang menjadi pembicara hingga tiada noktah.
Aku Cuma pengembara dalam alam maya
Berjalan tanpa ku tahu
Jalan yang betul dan jalan yang salah
Andai esok aku punya waktu
Biar waktu itu menjadi sahabatku
Yang paling akrab
Menembus kedalam rahim hatiku
Hingga menjalar ke urat jantungku
Biarlah waktu menjadi pembicara yang paling petah dalam
Mengatur kata-katanya….
No comments:
Post a Comment